fbpx

Design interior alias seni mengatur ruang rupanya telah ada semenjak jaman purba. Manusia purba dengan semua kebatasan yang ada rupanya telah terdorong nalurinya untuk menghiasi dinding gua.

Siapakah yang menduga rasa seni dan kegiatan merealisasikannya itu sebagai cikal-bakal dari seni design interior, yang alami perubahan terus-terusan, dari hari ke hari, dari periode ke periode, sampai sekarang ini.

Silahkan kita lihat riwayat dan perubahan seni design interior dunia, dari sejak awalnya ada sampai sekarang ini. Anda bisa juga menyaksikan perjalanannya dibawah ini.

Penemuan gambar-gambar di dinding gua purbakala diyakini dulunya sebagai tempat tinggal manusia purba yang tergerak untuk membuat ruangan atau rumah mereka tersebut menjadi lebih indah. Mereka menghiasai dinding gua dengan coretan-coretan gambar berupa manusia, binatang, dan juga tanaman.

Setelah era rumah gua berlalu, muncullah suku-suku primitif yang membangun rumah dari batang pohon, lumpur, hingga kulit binatang. Mereka menganggap rumah baru tersebut lebih baik dan lebih indah ketimbang gua. Bagian dalamnya (interior) sudah bisa bersahabat dengan perubahan cuaca. Terasa hangat saat musim dingin, dan terasa sejuk saat musim panas. Hebat, kan?

Bangsa Mesir kemudian berinisiatif menghiasai rumah-rumah sederhananya dengan furniture sederhana, hiasan dari kulit binatang, dan vas yang telah dilukis.

Setelah itu, bangsa Yunani berinisiatif juga membuat konstruksi bangunan yang lebih kuat dan lebih bagus. Sejak saat itu pula, perkembangan desain interior menjadi bertambah pesat. Yunani pun dikenal dengan konstruksi bangunan yang megah dengan interior yang indah.

Sejak saat itu, bangsa Yunani dan bangsa Roma mulai terbiasa menghias seisi rumah mereka dengan beragam ornamen dekorasi, seperti vas bunga yang cantik, lantai dengan motif mozaik, dan lukisan-lukisan di dinding. Semua bertujuan untuk memperindah bagian dalam rumah mereka.

Bangsa Timur Tengah tak mau ketinggalan. Mereka mengembangkan bangunan-bangunan rumah yang identik dengan bangunan berkubah yang didukung interior mewah. Ini merupakan ciri khas desain bergaya Bizantium.

Sementara bangsa Eropa memiliki khas dan kebanggaan terhadap bangunan ala Gothic yang berbentuk vertikal dan dilengkapi dengan hiasan mural pada dindingnya.

Selanjutnya pada abad pertengahan, tepatnya pada masa Renaissance, terjadi perubahan besar-besaran untuk tren desain interior di Eropa. Perubahan tren yang ada saat itu adalah orang-orang gemar menghiasi dinding-dinding rumah mereka dengan lukisan yang indah, menggunakan furniture yang penuh dengan ukiran, serta menutup lantai dengan hamparan permadani yang terbuat dari bahan velvet yang lembut. Orang berlomba-lomba menyempurnakan penampilan interior rumahnya.

Tren mempercantik interior rumah tersebut terus berlanjut di era Baroque. Di sini lebih identik dengan ornamen dekorasi berupa cermin artistik dan juga tempat lilin cantik.

Selanjutnya yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap perkembangan desain interior dunia adalah masa revolusi industri. Saat itu, tren desain interior mulai ditampikan di koran dan majalah. Orang akan lebih mudah mendapatkan inspirasi desain dari contoh-contoh yang ditampilkan tersebut.

Setelah revolusi industri, tak lama kemudian lahirlah gaya interior Regency. Gaya interior ini menjadi semacam pembaruan dari gaya interior Yunani. Desain interior Regency memadukan konsep ala Mesir, Gothic dengan elemen neo klasikal, serta China. Penggunaan warna merah menjadi salah satu ciri gaya interior ini. Biasanya diaplikasikan ke tirai dan kursi.

Frank Lloyd Wright, seorang arsitek ternama asal Amerika, muncul dengan ide tentang desain modern yang simple melalui pembuatan The Prairie Style House. Ide ini mampu menggeser popularitas tren desain interior yang mewah dan megah.

Tren terus bergulir dan berubah. Orang-orang pun mulai meninggalkan penggunaan ornamen interior dengan material yang mempunyai kesan mahal. Mereka beralih berburu material interior yang terbuat logam dan kaca. Ornamen logam dan kaca mulai populer.

Dengan meredanya Perang Dunia II, perkembangan desain interior mulai menuju ke arah desain eklektik. Gaya ini mengombinasikan unsur historis sebagai elemen dasar untuk menciptakan sesuatu yang otentik, baru dan belum pernah ada sebelumnya dengan mengutamakan kebebasan ekspresi. Saat itu mulai ditemukan juga vinyl sebagai bahan lantai.

Tren desain dan arsitektur bergaya eklektik ini akhirnya mulai bergeser ke arah desain kontemporer. Orang mulai menyukai elemen interior sederhana dan mengandalkan warna-warna cerah.

Sesudah ketahui riwayat perubahan design interior dari hari ke hari, menurut Anda adakah zaman design yang dapat diimplikasi kembali di jaman saat ini? Atau Anda malah di inspirasi untuk membuat hal baru?

Bila Anda tebersit gagasan dan ide untuk membuat hal baru dalam lingkup interior, khususnya berkaitan dengan mebel, silahkan Anda corat-coret idenya, lalu bahas dengan penyuplai jasa mebel kustom agar bisa merealisasikannya. Mungkin jadi trend di saat ini dan masuk ke rangkaian riwayat design interior di periode kedepan. Who knows..