Sama ukuran ruang yang terbatas -hanya 1.8×4.5 meter- dapatkah seluruh keperluan pemakai tercukupi? Sudah pasti tanpa mempertaruhkan tingkat kenyamanan, dan seni?
Mengganti ruang jadi nyaman, ini pasti harus. Tetapi, mengganti ruang dengan tempat terbatas jadi nyaman, ini ialah sebuah rintangan. Pasti bukan tugas gampang.
Konsepnya, tiap ruang direncanakan untuk penuhi keperluan tiap pemakainya (pengguna akhir). Dus, sesaat akan membuat desainnya, penting untuk ketahui apa kegiatan yang umum dilaksanakan didalamnya. Tidak boleh lupakan masalah keperluan. Apa yang diperlukan oleh pemakai yang terkait dengan ruang itu.
Nach, kita sedikit akan mengulas salah satunya project terkini kami, design ruang tidur anak. Kebenaran, tempat kamar anak ini benar-benar terbatas, tapi banyak keperluan yang perlu disanggupi didalamnya.
Kondisinya semacam ini:
Di dalam rumah client kami, ada sebuah ruang dengan luasan cuman 1.80×4.55 mtr.. Benar-benar kecil. Ini sebetulnya sebagai ruang tambahan dari bangunan khusus (rumah) yang telah ada, yang awalnya sebagai tempat taman samping dari rumah. Tetapi, client selanjutnya menggantinya dan menjadikan sebuah ruang tidur, lebih persisnya ruang tidur anak.
Seperti disebut awalnya, ada keperluan-kebutuhan detil yang diharapkan oleh client. Salah satunya, pemakai inginkan sebuah kasur ukuran queen, lalu sebuah meja belajar, area untuk menyimpan buku, dan almari baju. Sementara yang terkait dengan ide design sendiri, -pemilihan warna atau style desain-, tidak ada keinginan khusus.
Pertanyaannya, sama ukuran yang terbatas, cuman 1.8×4.5 mtr., dapatkah seluruh keperluan pemakai tercukupi? Sudah pasti tanpa mempertaruhkan tingkat kenyamanan, atau yang terkait dengan seni?
Jawabnya, dapat!
Kuncinya ialah trick design, dan pemakaian komponen-komponen design yang perlu betul-betul disamakan.
Silahkan kita ulas dari lay-out, terhitung positioning jendela, dan peletakan mebel -lemari, meja belajar-, dan khususnya kasur.
Wujud ruang yang memanjang ke belakang, dengan lebar yang sempit, cukup susah untuk tempatkan sebuah tempat tidur ukuran queen (160cm x 200cm). Karena itu, lay-out yang paling memungkinkannya ialah status kasur dibikin menghadap pintu masuk hingga masih sisa ruang sekitaran 20cm (dari lebar ruang 180cm).
Dalam design ini, tempat kasur diperbedakan dengan tempat yang lain lewat ketidaksamaan tingkat dan material lantai.
Karena Kasur ini tidak memakai dipan, karena itu tingkat lantai pada tempat ini dinaikkan sekitaran 18-20cm semakin tinggi dari lantai khusus.
Untuk menambahkan kesan-kesan menawan, dipertambah hidden lamp di bagian bawah dari leveling tempat tidur ini. Sementara di bagian headboard, dipertambah hidden lamp yang digunakan sebagai alternatif lampu tidur.
Setelah itu masalah status jendela.
Jendela ditaruh tepat pada sisi bagian kiri ruang (dekat sama wardrobe). Ini menyengaja dilaksanakan supaya ruang masih tetap dapat memperoleh sinar, dan sudah pasti perputaran udara yang optimal tanpa mengusik tempat tidur. Karena, bila jendela ditaruh di samping kasur, dicemaskan di waktu malam hari, angin dan perputaran udara dapat mengusik kenyamanan tidur.
Selanjutnya peletakan almari baju.
Almari baju ditaruh di tempat sudut ruang. Pemikirannya ialah masalah ukuran yang lumayan besar dan makan tempat. Peletakan pada sisi tengah, akan mengakibatkan ruang berasa sesak dan sempit.
Status almari baju ditata supaya menghadap kasur. Ini supaya ruang untuk ambil baju lebih luas. Karena bila penempatannya ke samping, karena itu ruang untuk ambil bajunya jadi benar-benar sempit.
Last but not least, design meja belajar.
Biasanya, meja belajar dibikin dengan status melekat/menghadap tembok atau dinding. Tetapi, karena pada ruang ini tidak ada tempat dinding yang masih ada, meja belajar dibikin menghadap Kasur.
Selain itu, dengan status menghadap kasur, meja belajar bisa digunakan sebagai pembatas di antara tempat tidur atau kasur, dengan tempat wardrobe.
Design meja belajar dibikin built-in ke sisi dinding dengan samping kakinya dibikin jadi sebuah rack buku.
Pengaturan ruang dengan tempat yang terbatas bukan hal yang mustahil dilaksanakan. Penataan status/lay-out jadi kunci dalam masalah ini.
Disamping itu, penyeleksian mebel yang pas dapat jadikan ruang terbatas, atau ucapkanlah sempit, bisa juga berasa nyaman.
Memakai pendekatan style design kekinian minimalis, ruang tidur kecil ini jadi bukti bagaimana ruang terbatas dapat penuhi keperluan-kebutuhan pemiliknya.
Pokoknya, untuk ruang terbatas, turunkan pemakaian ornament-ornamen yang kebanyakan, karena hal itu bisa membuat ruang berkesan lebih sempit kembali. Usahakan beberapa barang diletakkan pada tempat tertutup. Ini supaya ruang selalu kelihatan rapi dari terorganisir secara baik