Mari berkenalan dengan jati Belanda! Apakah beda jati Belanda dengan jati Jawa?
Kayu jati Belanda rupanya bukan datang dari Belanda, kayu ini umumnya sebagai kayu import di luar negeri. Anggapan orang dahulu kerap menafsirkan luar negeri dengan Belanda, walau sebenarnya tidak semua kayu jati Belanda di-import dari Belanda, juga bisa dari Jepang dan Jerman.
Kayu jati Belanda bukan kayu jati, tetapi kayu pinus atau pinewood. Kayu jati Belanda kerap dipakai sebagai kayu palet atau kayu peti bungkus.
Mayoritas kayu Jati Belanda tumbuh di Amerika dan benua Asia (Bukan Belanda), terhitung Indonesia. Di Indonesia pohon ini lebih banyak tumbuh di wilayah Sumatera tipe Pinus merkusii. Tipe kayu pinus yang kerap dipakai Pinus radiata (import dari New Zealand) dan Pinus merkusii. Sekarang ini, pohon pinus sudah diternak secara eksklusif atau diperbudidayakan secara masal dengan kualitas yang lebih padat dan memiliki kandungan resin dan lebih ramah lingkungan.
Kayu jati belanda kerap disebutkan dengan kayu jati Londo, yang disebut istilah Jawa untuk kata Belanda. Disamping itu kayu jati Belanda kerap dikatakan sebagai kayu jati Madura, karena kerap diperjualbelikan oleh pedagang beretnis Madura.
Kayu jati Belanda berbobot yang paling enteng, mempunyai warna yang ceria seperti kuning muda atau krem kayu, mempunyai serat kayu yang lembut.
Terhitung dalam tipe kayu lunak hingga gampang dibuat seperti keinginan. Daya Ambil kayu jati Belanda berada pada jalur urat dan mata kayunya yang ciri khas.
Kayu jati Belanda bertahan lama, mempunyai ketahanan yang baik sekali pada cuaca, atau faktor yang lain mengakibatkan kayu gampang lapuk.
Kayu Jati belanda gampang diketemukan, karena periode panennya bisa lebih cepat dari kayu yang lain. Cuman dalam kurun waktu sepuluh tahun, jati Belanda dapat dipanen dan dipakai untuk membikin mebel.
Karena gampang diketemukan, harga jati Belanda murah. Biasanya, jati Belanda banyak dipasarkan berbentuk kayu palet yang dipakai sebagai paket produk export.