fbpx

Kayu meranti sebagai tipe kayu terkenal di Indonesia. Karena kayu ini dikenali sebagai kayu anti rayap. Biasanya kayu ini dipakai sebagai bahan baku pembikinan bahan bangunan seperti bangunan tempat tinggal, kantor, cafe, restaurant sampai sekolah.

Selainnya dipakai pada bangunan, material kayu favorite untuk mebel, misalkan bahan pembikinan tempat tidur, almari, meja, bangku, dan tipe mebel yang lain.

Kayu meranti memang disukai karena mempunyai kesan-kesan alami, gampang dibuat dalam bermacam wujud.

Pada umumnya, kayu meranti mempunyai teksur dengan ciri-ciri batasan lingkar tumbuhnya tidak terang, pembuluh memiliki pori baur. Serat kayu meranti terhitung dalam kelas terbaik, karena mempunyai ikatan antara serat yang bagus.

Meranti merah gampang diketemukan di Indonesia. Tipe meranti merah tumbuh di radius ketinggian sekitaran 0 – 800 mdpl.

Karakter kayu ini mempunyai warna cukup gelap kemerahan dan coklat keunguan. Tipe meranti merah mempunyai akar dengan ketahanan yang bagus pada pembusukan, hingga tidak gampang diserang hama. Maka dari itu, kayu meranti merah pas dipakai sebagai konstruksi bangunan seperti usuk, reng, kusen, jendela dan pintu.

Tipe Meranti Putih bisa tumbuh diketinggian sampai 1000 mdpl. Tipe tanah yang bisa banyak meranti putih latosol, podsolik merah-kuning, dan podsolik kuning.

Struktur kayu meranti putih lebih lembut dibanding kayu meranti merah dan kelihatan licin walau mempunyai permukaan yang sedikit kasar. Kayu meranti putih biasanya dipakai untuk furniture seperti almari, meja, bangku, dan perlengkapan yang lain. Disamping itu kayu meranti putih sebagai material dasar plywood atau multiplek atau triplek meranti.

Karakter kayu meranti kuning mempunyai struktur yang paling kasar dibandingkan dengan kayu meranti merah dan kayu meranti putih. Pori-porinya besar dan gampang kelihatan, hingga dibutuhkan usaha extra untuk menggantinya jadi furniture atau sisi rumah.

Kayu meranti kuning mempunyai warna kuning kecokelatan yang hendak semakin gelap saat umurnya makin tua. Kayu meranti kuning lebih gampang alami pembusukan dan diserang serangga dibanding dengan kayu meranti merah.

Kayu Meranti mempunyai kandungan air 15%, dengan berat tipe 0,3 – 0,86. Walau mempunyai kandungan air 15%, Tetapi kayu meranti terhitung tipe kayu yang gampang dikeringkan dan dibebaskan dari kandungan air yang terdapat didalamnya.

Proses pengeringan kayu meranti dapat dilaksanakan dengan alami dengan cahaya matahari atau dengan menggunakan alat. Proses pengeringan dibutuhkan untuk jaga ukuran dan wujud kayu agar masih tetap konstan.

Menurut kemampuannya, beberapa jenis meranti merah bisa dikelompokkan dalam kelas kuat II-IV (sampai 11 tahun), dan keawetannya termasuk dalam kelas III-IV (sampai sepuluh tahun). Ada 5 jenjang kategorisasi kayu, makin kecil tingkat kelas, makin tahan lama kayu satu tipe kayu. Kayu Meranti merah lumayan gampang diawetkan dengan memakai kombinasi minyak diesel dengan kreosot.

Karena kayu meranti mempunyai wujud tangkai bundar silindris, tinggi keseluruhan capai 40 – 50 m. Kulit kayu meranti beralur dangkal, warna keabu-abuan sampai coklat, mempunyai tangkai lempeng, dengan diameter besar, bebas cabang, kurang cacat mata kayu. Ini karena kayu meranti mempunyai kekuatan pruning berdikari, hingga jadikan kayu ini dekati prima!

Kayu olahan dari kayu meranti pas jadi bubur kayu, bahan khusus pembikinan kertas.