Ciputra Group melalui proyek terbaru di kawasan Cibubur, Jawa Barat bernama CitraGrand @Cibubur CBD membidik prapenjualan hingga Rp400 miliar sampai akhir tahun ini. Adapun hingga saat ini dari dua klaster pertama dan rumah toko yang dilepas perusahaan telah meraup Rp382 miliar.
General Manager Ciputra Group Lily Juliati mengatakan proyek yang ditaksir memiliki nilai investasi sebesar Rp1,5 triliun tersebut direncanakan pengembangan dalam 6 tahun ke depan. Pada tahap pertama perusahaan melepas klaster Fraser Park, The Lagoon Residence, dan Ruko Marquette dengan total 369 unit rumah tapak dan 32 unit ruko.
“perusahaan sudah berhasil menjual 254 unit rumah dengan nilai penjualan sekitar Rp382 miliar. Adapun hingga akhir tahun perusahaan optimis akan membukukan prapenjualan hingga Rp400 miliar.”
Menurut Lily klaster Fraser Park memiliki luas 5 hektare dengan jumlah hunian sekitar 285 unit dibanderol dengan harga mulai Rp830 juta per unit. Sementara The Lagoon merupakan klaster di bagian depan dengan areal seluas 4,5 hektare terdiri dari 95 unit rumah yang ditawarkan mulai Rp1,5 miliar per unit. Untuk ruko terdapat 32 unit yang juga ditawarkan mulai Rp1,5 miliar.
CitraGrand Cibubur CBD resmi diluncurkan pada bulan Oktober 2017 kemarin. Proyek ini memiliki luas hingga 100 hektare dengan pengembangan tahap pertama akan mengambil hingga 40 hektare. Proyek ini dinilai memiliki lokasi yang strategis karena memiliki kemudahan akses menuju berbagai jalan dan tranportasi umum nantinya.
Selain itu, Lily menilai harga lahan di Cibubur masih relatif rendah atau sekitar Rp6 juta sampai dengan Rp8 juta per m2. Jauh jika dibandingkan dengan Serpong misalnya yang sudah menyentuh sekitar Rp 15-20 juta per meter persegi. Sehingga di Cibubur masih besar potensi pendapatan jika ingin memiliki produk investasi dari proyek ini.
Direktur Utama Ciputra Group Harun Hajadi mengatakan dalam pengembangnnya ke depan, perusahaan juga mulai merancang desain untuk hunian vertikal di sana. CitraGrand @Cibubur CBD merupaka kelanjutan dari CitraGrand Cibubur seluas 400 hektare yang telah dibangun sejak 1996.
Saat ini harga unit di CitraGran berkisar mulai dari Rp8 juta m2 untuk di area dalam kluster sampai dengan Rp11 juta per m2 untuk unit di pinggir jalan. CitraGran kini hanya menyisakan sedikit unit sehingga perusahaan tak mematok banyak untuk pendapatan sepanjang tahun ini atau sekitar Rp60 miliar.
Adapun CitraGrand @Cibubur CBD akan menempati lokasi yang lebih startegis, karena ke depan perusahaan juga merencanakan pusat niaga di sekitarnya. Menurut Harun, jika tak ada aral melintang, perusahaan akan mulai merilis tahun depan.
Proyek Cibubur CBD merupakan hasil kerjasama dengan Subentra Land, keduanya akan membentuk perusahaan patungan untuk menggarapnya. Keduanya memiliki lahan seluas 28 hektare dengan taksiran nilai konstruksi area terbangun sekitar Rp3 triliun.
Harun menilai, Cibubur CBD akan menjadi kawasan yang rapi menyasar para pengusaha industri ringan, jasa, dan konsultan yang ingin menaikkan nilai ruang berkantornya.
“Ini akan menjadi proyek jangka panjang. Kami berencana menyiapkan kawasan ruang perkantoran bagi mereka yang saat ini kerja di kawasan Cibubur dan ingin meng-upgrade kantornya yang dari ruko [rumah toko] misalnya,” ujar Harun.
Dirinya memastikan pengembangan area perkantoran akan dibangun dengan skala bangunan rendah atau paling tinggi 12 lantai sehingga sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Namun, untuk tahap pertama nantinya, Ciputra dan Subentra merencanakan pembangunan pusat perbelnajaan area terbuka dan ruang ritel yang lebih luas.
Adapun rancang desain untuk apartemen di Cibubur CBD diperkirakan akan mencapai 11 menara.
Sumber: http://properti.bisnis.com/read/20171211/48/717390/ciputra-bidik-rp400-miliar-lagi-dari-cibubur