fbpx

Jakarta: Para ilmuwan di Inggris melakukan penelitian mengenai efek jangka panjang dari covid-19. Departemen Kesehatan Inggris mengumumkan bahwa akan ada 10.000 partisipan yang akan dilibatkan dalam studi yang akan diumumkan pada bulan ini.

Studi yang dipimpin oleh para peneliti dan dokter di Leicester tersebut, akan melihat bagaimana kondisi kesehatan mental akan berdampak pada seseorang yang terinfeksi covid-19 dan apakah faktor jenis kelamin dapat berdampak pada kemampuan seseorang sembuh dari covid-19.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa pasien mungkin mengembangkan masalah jantung sebagai dampak dari infeksi covid-19.

Dilansir dari Daily Mail, sebuah studi kecil di Wuhan, Tiongkok menemukan sekitar 16 dari 36 pasien yang berada di ruang perawatan intensif mengalami detak jantung yang tidak beraturan (aritmia), yang dapat melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah.

Covid-19 juga dapat menyebabkan penggumpalan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, menurut studi tersebut. “Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular dalam berbagai jalur,” kata Dr Mohammad Madjid, ahli jantung di University of Texas.

“Virus ini bisa berdampak langsung pada otot jantung, yang dapat membuat otot jantung tidak bekerja dengan baik yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan irama jantung,” ujar Dr Madjid.

Kepala eksekutif UK Research and Innovation (UKRI), Profesor Ottoline Leyser, mengatakan “Kami masih harus banyak belajar tentang dampak kesehatan jangka panjang dari covid-19 dan manajemennya di rumah sakit, termasuk efek dari kondisi paru-paru dan jantung yang melemahkan, kelelahan, trauma dan kesehatan mental dan kesejahteraan pasien.”

Source: medcom.id